LEADER & TEAM BUILDING

Posted on Friday, August 29, 2008 by arylangga



Seringkali terjadi kondisi yang membuat seorang leader merasa sebagai seorang SUPERMAN yang memiliki kemampuan dan kepercayaan yang luarbiasa, mengerjakan seluruh aktifitas organisasi sendiri dan seluruh anak buahnya hanya menggeleng kepala, terheran-heran menyaksikan hal tersebut sehingga mereka hanya tinggal menungggu tanpa inisiatif menghadapi persoalan yang terjadi. Atau kemudian semua orang menciptakan lingkaran ketergantungan dan pandangan pesimis bahwa hanya “dia” seorang yang mampu mengatasi persoalan yang terjadi.

Disisi lain seorang leader juga bisa merasa seperti LONE RANGER begitu kesepian, kehabisan energi setelah memenangkan pertempuran mencapai tujuan organisasi dan kemudian meninggalkan wilayah tersebut karena merasa sudah tidak ada lagi tantangan berikutnya.


Perspektif seorang leader : Team Building

Pertanyaan tersebut kemudian mengantar kita untuk melakukan refleksi- dalam upaya memahami kompetensi yang dibutuhkan dari seorang leader.

Secara sistematis kompetensi yang dibutuhkan seorang leader adalah: mengevaluasi suatu team, memperlihatkan kinerja dan kemudian mengembangkan serta memperbaiki performa team.

Fakta tersebut kemudian mengantarkan kita menemukan alat pembanding untuk melihat apa sesungguhnya yang menjadi esensi dari sebuah team.

Linda V.Berens, Linda K.Ernst, and Melisa A.Smith, dalam buku : 16 Personality types and teams, 2004 memberikan sebuah daftar pertanyaan menarik dalam melihat esensi sebuah team yaitu :

Terdiri dari 5 kelompok pertanyan besar yaitu :

1. Who am I? Who are you?

Pertanyaan ini merupakan bentuk identifikasi terhadap diri sendiri dan orang lain dari sebuah team, untuk melihat karakter masing-masing dan upaya saling mengenal dan menyesuaikan karakter sebagai langka dasar untuk membangun type dan hubungan kerjasama..

2. Who are we together

Merupakan aspek kunci dari hubungan dan komunikasi individu dengan kepribadian yang berbeda memiliki keunikan dari cara mereka membangun hubungan dan ketika berhadapan dengan konflik.

3. What are we here together,

Melihat pekerjaan mereka sebagaimana cara mereka melihatnya. Dengan menghabiskan sedikit waktu untuk memastikan bahwa semua anggota berbagi pandangan yang sama tentang apa yang dilakukan dan akan seperti apa hasilnya akan memberikan benefit bagi tim.

4. How are we going together

Biasanyanya orang melihat isu ini seperti siapa yang melakukan apa dan kapan . tetapi isu ini melibatkan lebih dari itu. Isu ini melibatkan lebih dari proses-proses dan aspek produksi untuk menyelesaikan pekerjaan tim.

5. How we are we doing ? of how did we do

Artinya setiap tim harus memiliki beberapa pengukuran untuk hasil. Orang-orang dengan perbedaan tipe kepribadian akan memiliki perbedaan perspektif atas apa yang mendasari pengukuran yang baik dan memadai.

Persoalan selanjutnya adalah bagaimana agar sebuah team yang senantiasa menunjukkan kinerja dan kualitas pekerjaan yang tinggi. Kata kunci dari dinamika ini adalah analisa dinamika team yang ditulis oleh : Wiliam G Dyer, W.Gogg Dyer, Jeffrey H. Dyer, 2007 dalam buku Team Building : Proven strategis for improving team pervormance, yaitu : Context, Composition, competencies, and change management. Dengan menggunakan keempat kata kunci tersebut, secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut :

a) Context For a Team

Secara efektif melakukan pengukuran pada upaya: membangun ukuran dan sasaran terhadap kinerja tim yang jelas dan mengikat, memastikan bahwa anggota team mengerti bahwa kerjasama yang efektif adalah hal yang kritikal untuk mencapai sasaran tersebut, tersedianya reward system yang menghargai kerja team ( melebihi kerja individu), menghilangkan hambatan struktur organisasi yang formal dan membangun sebuah budaya organisasi yang mendukung kerjasama tim dengan orientasi pada proses dan prilaku .

b) Composition of the team

Merujuk pada identifikasi dan monitoring terhadap bagaimana menempatkan orang-orang yang tepat di dalam team berdasarkan keterampilan, pengalaman, dan motivasinya yang disesuaikan dengan ukuran team.

c) Competencies of the Team

Pengukuran dilakukan tidak semata-mata pada atribut-atribut dari individu di dalam tim melainkan pada kompetensi yang dikembangkan dan dibagi di antara anggota tim. Beberapa hal yang penting yaitu kemampuan team dalam memecahkan masalah, kemampuan dalam komunikasi, kemampuan dalam mengambil keputusan, dan kemampuan untuk mengelolah konflik.

d) Change manajemen of the team

Merupakan identifikasi terhadap kemampuan team dalam melakukan perubahan agar senantiasa efektif, melalui cara mendiagnosa dan memecahkan masalah serta menyusun program untuk membangun tim. Hal ini merupakan model upaya monitoring dan evaluasi dari dinamika yang terjadi.


Penutup

Berbicara tentang leaders dan pembentukan team adalah sesuatu yang sangat menarik, karena hal tersebut meletakkan titik sentral pada keseimbangan peran dan dinamika kelompok. Apa yang biasa terjadi bahwa anggota team hanya tinggal diam saja, atau merasa keheranan merupakan bias yang terjadi dalam mengembangkan dinamika team. Disisi lain kompetensi seorang leader juga merupakan kunci untuk membangun kinerja yang lebih berkualitas bagi sebuah team.