I don’t have a leadership

Posted on Wednesday, September 3, 2008 by arylangga


Pembicaraan kita kali ini mencoba mengangkat leadership sebagai bagian dari upaya untuk membangun sebuah team (team development).

Ada yang berkata : obat seringkali pahit, tapi bisa menyembuhkan..!

Tapi saya seringkali juga membantah gagasan itu , banyak juga orang yang salah minum obat..jadi intinya bukan pada obatnya tapi diagnosis penyakit sebelum itu.

Saya ingin mengajak untuk membaca sebuah cerita dalam tiga versi dan mempersilahkan untuk menanggapi apa yang terjadi :

Cerita pertama :

Anda sedang belajar memasak dan setiap hari yang anda lakukan mulai dari mencari sumber resep yang enak, membaca resep, berbelanja dipasar, meramu masakan, dan akhirnya jadi sebuah masakan yang anda berinama : Selera Jakarta.

Dan ketika masakan akan dihidangkan guru masak anda berkata :

  • Sory..saya lagi sibuk..ngak ada waktu untuk mencobanya….
  • (dimakan sedikit)…tolong pesan lagi makanan di warung padang….
  • (Dilihat tanpa disentuh)…Kapan kamu bisa .. masak..ko’ kayak begini…aromanya aja ngak ada …!

Dan apa yang terjadi dengan anda..!

Cerita ke dua :

Anda sedang berusa keras memasak, tiba-tiba suara telepon berbunyi dan ternyata guru anda menelfon. Anda berisi keras memaksa guru anda untuk datang dan menilai bagaimana masakan anda. Akhirnya dengan setengah terpaksa , guru masak anda bersedia mampir kerumah untuk mencicipi masakan anda. Tentu saja hati anda berbunga-bunga. Dan dengan suka cita anda mulai menata meja makan, dan menghidangkan masakan tersebut.

Guru anda datang, dan anda mulai mempersilahkan untuk mencicipi masakan. Tanpa henti Guru anda mencicipi makanan tersebut, dalam setiap sendokan makanan, selalu dihiasi oleh pujian dan sanjungan akan kenikmatan masakan itu. Dan anda sangat senang karena pujian itu.

Namun tiba-tiba Guru tersedak dan memegang dada. Anda kaget segera berusaha meraihnya, namun ia ambruk kelantai. Anda segera melarikan Guru ke rumah sakit terdekat. Dan syukurlah Guru anda datang tepat waktu dan dapat tertolong. Menurut dokter , Guru anda makan pantangan dietnya sehingga kadar gula darahnya meningkat, kolestrolnya meningkat sehingga menyerang jantung. Anda ingat ternyata masakan yang anda hidangkan salah satunya adalah kare kambing yang penuh dengan pujian dari sang Guru.

Apa yang anda rasakan saat itu ?

Cerita ketiga :

Anda sedang memasak, karena mencoba sesuatu yang baru , anda melakukannya sambil membaca buku resep. Akhirnya dengan tergesa-gesa anda meletakkan buku sembarangan untuk membalik masakan. Namun tiba-tiba tanpa terpikirkan, masakan dengan minyak diwajan “meledak” ..minyak membasahi buku dan menarik api. Buku terbakar, karena panik anda ingin memadamkan api namun menyenggol beberapa botol minyak dan semakin menambah api. Dengan cepat api membakar horden dan rak bumbu..anda berteriak minta tolong dan berlarian keluar rumah. Namun sebelum mobil pemadam kebakaran datang…”BOOOM”, terdengar ledakan keras, tabung gas dirumah anda meledak.

Apa yang anda rasakan saat itu ?

Mungkin anda akan mengatakan..OMONG KOSONG dengan cerita itu..

Tapi bagaimana jika saya katakan bahwa ini adalah pelajaran tentang kepemimpinan. Bagaimana bisa , mungkin itu pertanyaan yang akan anda sampaikan..?

Kepemimpinan adalah sebuah seni dan proses , karena itu kepemimpinan seperti yang ditunjukkan pada cerita pertama bukan merupakan jalan singkat. Misalnya dalam menghadapi masalah yang kritis, kepemimpinan juga merupakan suatu proses meramu, memasak, dan menghidangkan sehingga setiap persoalan dapat terselesaikan dengan baik.

Sebagai sebuah proses, kepemimpinan tidak dapat menggunakan jalan pintas, namun ia bejar setahap demi setahap . Misalnya dimulai bagaimana kita memimpin sebuah tim kecil yang beranggotakan 5 orang sebagai supervisor, berkembang menjadi puluhan orang menjadi pemimpin departemen, berkembang menjadi ratusan orang menjadi pemimpin divisi dan seterusnya. Kepemimpinan tersebut juga merupakan sikap mental untuk menghadapi penolakan yang mungkin saja terjadi. Dan hal ini merupakan kunci pengembangan diri bagi perubahan dimasa mendatang, kita dapat melihat begitu banyak para pemimpin besar baik itu di comunitas/company/Negara yang awalnya dimulai dari bagaimana menghadapi sikap penolakan dari orang lain.

Kepemimpinan juga mengajarkan bagaimana menggunakan komunikasi (cerita kedua) , agar orang lain bisa mengikuti apa yang kita inginkan demi suatu kesepakatan tentang kemajuan yang bersama. Pola komunikasi yang baik dan sehat antara leader dan follower menghasilkan begitu banyak produktifitas. Dan tentu saja hal tersebut merupakan sinergi dan prasyarat bagi kerjasama yang terjalin. Komunikasi yang sifatnya hanya bertujuan hanya “menyenangkan” bisa menghasilkan resiko yang tak terduga dan tidak mendidik bagi perkembangan kepribadian.

Kepemimpinan juga mengajarkan tentang bagaimana keputusan dan menghitung resiko, (cerita 3) walaupun keinginan/keputusan anda untuk menambah satu keterampilan baru tetapi mengakibatkan terjadinya kebakaran atau kondisi yang membahayakan maka sebaiknya anda mulai dengan belajar memasak ditempat kursus atau mencari mentor yang sesuai. Sehingga kepemimpinan mengajarkan kita untuk bertindak efektif dan efisien dalam upaya memenuhi kebutuhan.

Dan sebagai bahan refleksi leader kali ini adalah :

Sudahkah kita membangun proses kepemimpinan dilingkungan sendiri

Sudahkah kita memulai proses komunikasi yang sehat dan produktif dilingkungan kita sendiri ?

Sudahkah kita memulai belajar untuk menghitung dan menilai resiko dalam setiap pengambilan keputusan yang akan diambil ?

Anonymous said...

anjrot... bangke. keren. guwe pas baca cerita ke tiga baru mencurigai kalo ini kaek sebuah tes kepemimpinan. guwe baru denger si yg kaek begini. guwe setuju dibagian kalo pemimpin itu emang musti punya jalan keluar yang belon tentu dipikirin orang laen sebelolonnya.

contoh dari guwe yeh, kaeknya guwe denger dimana gituh. lupa.
elo maen golf. trus bola lw berenti di dalam bungkus kertas (mcd/kfc) gara2 ada yg buang sampah sembarangan. apa yg bakal elo lakuin: 1. getok aja bolanya dengan resiko arah bola ga jelas. 2. nyerah di babak itu.
katanyasiy, seorang "pemimpin" itu akan melakukan tidak diantara 2 pilihan tadi. "pemimpin" ini akan mengeluarkan korek api, lalu membakar sampai habis kertas tadi tanpa menyentuhnya. setelah tersisa hanya ampas/carbon/abu dan bola golf, langsung di pukul tanpa perlu takut bolanya melenceng jauh.

nah, sekarang guwe mao minta bocoran dung. jawaban 1,2,3 apaan yah buat seorang pemimpin yang baik? kirim jawaban ke blog guwe yeh. :D
(*ngareph)
:)

Anonymous said...

@nyurian
buset... itu komen apa posting sendiri :D

salam leadership semuanya!!!