Stupid Elephant

Posted on Thursday, September 11, 2008 by arylangga

Hari yang indah, aku yakin sepenuhnya bahwa dunia mendukung dan memberikan yang terbaik dalam segenap aktifitasku...(heee..powerfull motivation..)

Yes...semalam saya membaca sebuah buku yang tipis, sederhana, dengan cover yang cendrung pas-pasan untuk ukuran desain grafis saat ini.

Tapi ??..ternyata sampul bukan jaminan kualitas isi..(he..benarkan)..Bahkan menariknya buku tersebut ternyata tak bisa ditinggalkan sejenak saja..mata kita seakan tertarik untuk terus membaca dan membacanya lagi.

Oh ya ..saya coba menceritakan dulu mengapa saya tertarik dengan buku itu dan membawa pulang dengan keinginan yang menggebu-gebu membacanya.

Ya..awalnya saya melihat tagline buku itu : Pegawai toko sepeda menjadi raja elektronik jepang.
You can feel that..ya..sangat luar bisa..seakan-akan tag tersebut berbicara tentang : Seorang manusia Luarbiasa, sebuah mimpi yang luarbiasa, dan kerjakeras yang menakjubkan.
Dan ternyata buku tersebut memang membicarakan tentang itu ;
MATSUSHITA KONOSUKE, pendiri perusahaan Matsushita Denki yang mempelopori penjualan barang elektronik dengan merek NATIONAL.

Dan saya kira beliau layak untuk dijadikan contoh bagi anak muda di indonesia.
Anda bisa baca dalam buku tersebut (Matsushita Konosuke, grasindo, Jakarta,2003).

Ada beberapa catatan kecil yang ingin saya berikan dengan teman teman yang lain tentang profile dan catatan perjalanan beliau dalam buku tersebut, yaitu ;

  1. Matsushita Konosuke, seorang pemuda yang penuh dengan kebiasaan bekerja dengan giat. Jika anda ingin berhasil dalam bidang apapun juga , satu hal yang sederhana yang dapat dilakukan adalah menjadikan bekerja giat sebagai satu kebiasaan.
  2. Matsushita Konosuke percaya akan kilasan masa depan yang diyakininya. Bagian yang paling menentukan keputusan akan masa depan yaitu melihat "kilasan" masa depan bagi diri sendiri. dan hal tersebut bukan tidak mungkin dapat terjadi. Dapat berupa keyakinan hati, percikan pikiran, perasaan penuh, dan pengliatan /vison dalam pikiran.
  3. Matsushita Konosuke mencintai pekerjaan dan menyenangi penemuan baru.
  4. Matsushita Konosuke, percaya pada sikap optimis dan mengganggap kegagalan sebagai upaya menemukan cara baru untuk lebih baik.
  5. Matsushita Konosuke, selalu berupaya mengembangkan inovasi dan mencari tahu kebutuhan masyarakat.
  6. Matsushita Konosuke, berani mengambil resiko dan bertindak.
inilah mutiara dari buku tersebut yang dapat dijadikan rujukan bagi kita untuk membuat masa depan yang lebih baik. Apa yang ingin saya katakan adalah :

Begitu banyak orang yang dirinya sendiri tidak percaya akan kemampuan dan potensi masa depannya. Mereka sering berkata ...Ya..apa boleh buat..saya sudah seperti ini...atau mau..di apa lagi..saya memang seperti itu...dan sederetan komentar lainnya.


Begitu juga berapa banyak orang yang merasa ketika menjumpai kegagalan mereka berkata : nah..sudah saya katakan..saya memang tidak bisa..atau ...betul juga ya..saya memang tidak bisa melakukannya...dan lain sebagainya . Mereka melihat bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang sudah ditetapkan dan akan terus terjadi. Dan kemudian mengasihani dirinya sendiri.

Ato berapa banyak dari kita yang melihat bahwa bekerja dengan giat adalah jalan untuk merubah masa depan?..banyak dari kita sering berkata..ya ..sudahlah...cari amannya saja...yang penting tiap bulan ada yang ditunggu..atau..yeee..ini terlalu susah dan beresiko..nanti istri saya bagaimana ?...benarkan...ini sering kita dengar...(heeee..hee).

Nah,...jika kita kembali pada cerita diatas ..apakah anda bisa melihat bahwa ini dimulai dengan sebuah kata yang sangat singkat yaitu : KEBIASAAN.
Ya ..kebiasaan, Matsushita Konosuke mengajarkan kita tentang KEBIASAAN..KEBIASAAN yang terbaik dan memberikan hasil bagi masa depan. MAtsushita KOnosuke mengajarkan kita tentang kebiasaan bekerja, kebiasaan berfikir creatif dan inovatif, kebiasaan bersikap optimis, dan kebiasan melihat peluang.

Dan apa yang ingin saya katakan adalah ...kebiasaan ini lah yang menentukan atau menambah atau menghambat kualitas masa depan kita.

Saya ingin memberikan sebuah cerita yang lain :
Saat masih muda ..seekor gajah yang dilatih untuk sirkus diikat dengan rantai berat kesebuah pancang di tanah. sekuat apapun mereka mencoba menarik, mereka tidak bisa, sampai suatu hari gajah tersebut menyerah.
sejak saat itu mereka dapat diikat hanya dengan seutas tambang, kapan pun gajah itu kemudian mendapat perlawanan, mereka tidak memperjuangkannya lagi..dan selalu mereasa terikat...

Seperti itulah suatu kebiasaan..apakah ia merupakan kebiasaan yang baik atau kebiasaan yang buruk tentu saja sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kita.
Dan sebagai bahan refleksi :
Sudahkah kita mencoba untuk melepaskan diri dari kebiasaan-kebiasan buruk ?
Sudahkah kita mengajarkan kebiasan yang baik dalam diri kita ,dan lingkungan kita sendiri?